Terbukti Canggih, Pesawat CN-235 Buatan Indonesia Antre Pesanan dari Berbagai Negara
Dunia semakin mengakui kecanggihan pesawat buatan Indonesia. Bahkan, sejumlah negara kini mengantre untuk membeli pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia yang terbukti memiliki fitur dan teknologi canggih.
JAKARTA, BERANDANEWS.NET — Salah satu pesawat terbang asal Indonesia yang banyak incaran berbagai negara adalah CN-235. Pesawat ini merupakan produksi PT Dirgantara Indonesia (Persero). Pesawat ini, terdiri dari dua tipe, yaitu CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) dan CN235-220.
Beberapa negara yang telah meminta dan membeli pesawat buatan PTDI tersebut. Di antaranya Venezuela, Senegal, Burkina Faso, Uni Emirat Arab, Pakistan, Turki, Malaysia, Korea Selatan, Thailand, Nepal, dan Brunei Darussalam.
CN-235 banyak peminat karena multifungsi. Selain bisa berguna untuk kebutuhan militer, pesawat ini juga bisa untuk penerbangan komersial dan penerbangan pribadi.
Baca Juga: Dukung Transformasi Digital, Pemerintah Gelontorkan Investasi APBN Rp75 Triliun
Tahun ini, PTDI sudah mengekspor pesawat terbang CN-235. Salah satunya ke Senegal. Ekspor tersebut pada Maret 2021.
PTDI mengekspor pesawat CN-235/MPA tersebut ke Senegal, rencananya untuk keperluan patroli Angkatan Udaranya.
Ekspor ke Senegal tahun ini, merupakan pengiriman ketiga oleh PTDI ke negara tersebut. Sebelumnya, Senegal pernah membeli CN-235 pada 2011 dan 2014.
Atas pengiriman tersebut, kini PTDI tercatat sudah memproduksi dan mengirimkan 69 pesawat CN-235 baik untuk keperluan dalam serta luar negeri.
Hal tersebut, mengukuhkan posisi PTDI sebagai satu-satunya produsen pesawat CN235 di dunia. Saat ini, ada sekitar 286 unit pesawat CN235 yang tersebar di dunia.
Baca Juga: Pemerintah dan DPR Susun RUU P2SK Sebagai Dasar Pelaksanaan Fintech di Indonesia
Pada 21 September lalu, PTDI juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Turkish Aerospace dari Turki. MoU tersebut, untuk kolaborasi industri pesawat yang salah satunya melibatkan pesawat terban CN-235.
Penandatanganan MoU ini, dalam rangka meningkatkan dan memperkuat hubungan kerja sama yang telah terjalin antara PTDI dan Turkish Aerospace.
Kerjasama ini memungkinkan PTDI ke depannya terlibat dalam langkah Turki memodernisasi pesawat CN-235 milik mereka. Selain itu, kolaborasi dalam pengembangan dan pembelian pesawat N219 juga terjadi kesepakatan pada MoU tersebut.
Sebagai pesawat multifungsi, salah satu kelebihan CN-235 adalah memiliki banyak konfigurasi. Pesawat ini bisa mengatur untuk memenuhi 5 kebutuhan berbeda. Yaitu pengangkutan pasukan/penerjun payung, konfigurasi untuk VIP, konfigurasi evakuasi medis, pesawat penumpang, dan kargo.
Pesawat CN-235 juga banyak peminat karena kemampuannya melakukan lepas landas dalam jarak pendek dan di landasan yang belum beraspal.
Selain itu, pesawat tersebut memiliki dengan pintu belakang dan punya jarak jangkau hingga 1.773 km atau kurang lebih 11 jam.
Kemampuan ini, ada pada CN-235 karena teknologi avionik glass cockpit, autopilot dan winglet di sayap pesawat. Sehingga membuat kendaraan ini stabil serta irit bahan bakar.
Baca Juga: Plt Gubernur Sulsel Optimis Bus Trans Mamminasata Tak Bernasib Sama BRT
CN-235 tipe 220 memiliki daya angkut hingga 4.700 Kg atau 36 penumpang. Pesawat ini bisa terbang hingga ketinggian 25 ribu kaki, dan kecepatan mencapai 231 kts. Pesawat ini telah dilengkapi mesin jenis turboprop General Electric GE CT7-9C.
Untuk keperluan militer, pesawat ini bisa mengangkut beban hingga 5.200 kg atau membawa sekitar 49 tentara. Pesawat tersebut juga andal untuk menjalankan misi kemanusiaan, SAR, patroli perbatasan dan misi-misi khusus lain.
Berbagai teknologi mutakhir dan kecanggihan tersebut membuat pesawat terbang ini memiliki harga sekitar Rp400 miliar.
Saat ini, pemerintah terus mengembangkan CN-235 agar bisa lebih maksimal untuk keperluan penerbangan komersial. Khususnya sebagai penghubung wilayah kepulauan nusantara. (cn/ar)