Sekprov Sulsel Support Sinergi Penanganan Fakir Miskin di Sulsel
Tingkatkan Sinergitas Dinsos Provinsi dan Kabupaten Kota
Sinergitas penanganan fakir miskin di Sulawesi Selatan mendapat dukungan dari Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel Abdul Hayat Gani.
BERANDANEWS.NET, MAKASSAR, — Sekertaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulsel, Abdul Hayat Gani mendukung penuh kegiatan perkuat sinergitas, tingkatkan efektivitas penanganan fakir miskin di Sulsel.
“Tidak ada kegiatan di Sulsel yang tidak ada hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi. Tentunya ini semua adalah untuk memberikan kepastian untuk menghadapi kemiskinan di Sulsel,” kata Abdul Hayat dalam sambutannya, di Hotel Gammara, Rabu, 6 Oktober 2021.
Baca Juga: Plt Gubernur Nyatakan Keseriusan Sulsel Tuan Rumah PON 2028
Menurut Abdul Hayat kalau ada kepastian soal dunia usaha, dan nilai ekspor Sulsel terus meningkat. Hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi kita.
“Kalau masyarakat sudah meningkat ekonominya maka sudah keluar dari kemiskinan berarti tidak menerima lagi Bansos,” ujarnya.
Baca Juga: Plt Gubernur Sulsel Dampingi Lukas Enembe Sulutkan Api Obor PON XX
Pemberian sembako tersebut berdasar Surat Kemenko No B 2272/D.I/KPS.01.00/09/2021 Permensos Nomor 5 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Program Sembako.
“Semua kementerian ada pendamping sampai di Desa tapi ini jalan sendiri-sendiri. Harusnya Kementerian Desa yang koordinasikan langsung untuk menyatukan persepsi dalam membangun Indonesia dari Desa,” jelasnya.
Baca Juga: Plt Gubernur Sulsel-Wagub Sumbar Bahas Kerja Sama Pariwisata
Apalagi pertumbuhan ekonomi di Sulsel saat sekarang mencapai 7,6 persen. Namun kita tidak boleh lengah karena pertumbuhan ekonomi kita naik. Caranya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah bagaimana mensupport pariwisata, pertanian, perikanan dan ekspor impor.
“Kita sudah melakukan rapat koordinasi dengan Kapolda, Kejati, BPKP, BPK dan Pangdam. Saya rasa ini sudah paripurna sebenarnya. Tinggal bagaimana kita sinergitaskan dengan masyarakat lewat kepala Dinas Sosial Provinsi, Dinas Sosial kabupaten kota se-Sulsel dan seluruh korda se-Sulsel,” jelasnya.
Baca Juga: Era Baru Pariwisata di Toraja Highland Festival
Diketahui, saat ini Sulsel sudah di angka 8,78 persen atau 784,98 jiwa yang masih kategori miskin. Namun, Pemprov Sulsel optimis bisa mengatasi kemiskinan apabila terus menggenjot pariwisata, pertanian, perikanan, ekspor impor dan terus kembangkan UMKM. (ar/*)