Bali Masuk 10 Besar Investor Terbanyak, OJK Gembleng Mahasiswa Tingkatkan Literasi
BALI, BERANDANEWS.NET – Upaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan generasi muda kembali diperkuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui kegiatan Edukasi Keuangan dan Pasar Modal di Universitas Hindu Indonesia (UNHI), Denpasar.
Acara ini menjadi bagian dari Program Tematik TPAKD Provinsi Bali dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan 2025 dan peringatan HUT ke-48 Pasar Modal Indonesia.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menegaskan bahwa literasi keuangan merupakan kunci untuk membentuk investor muda yang cerdas dan berintegritas.
“Literasi keuangan dan pemahaman pasar modal menjadi kunci agar masyarakat terhindar dari investasi ilegal. Karena itu, edukasi seperti ini sangat penting untuk mendorong masyarakat berinvestasi secara aman, legal, dan sesuai profil risikonya,” ujar Inarno.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan pemahaman mengenai risiko, mekanisme, dan manfaat produk investasi akan membantu generasi muda membuat keputusan finansial yang lebih bijak.
“Hingga saat ini jumlah investor di pasar modal telah mencapai 19 juta, dengan lebih dari 54 persen di antaranya berusia di bawah 30 tahun,” ungkapnya.
Bali menjadi salah satu provinsi yang menunjukkan pertumbuhan signifikan.
“Di Provinsi Bali jumlah investor pasar modal telah mencapai lebih dari 330 ribu investor, dan menempatkan Bali sebagai salah satu dari sepuluh besar provinsi dengan jumlah investor terbanyak secara nasional,” lanjut Inarno.
Ia juga menegaskan bahwa pasar modal merupakan sarana investasi yang aman karena diawasi secara ketat.
“Pasar modal bukan arena spekulasi atau perjudian, melainkan wadah investasi yang diatur dan diawasi secara ketat oleh OJK. Jika ingin berinvestasi, pahami dulu sebelum membeli. Ingat selalu prinsip 2L, legal dan logis. Sesuatu yang too good to be true itu jangan pernah kita percaya,” tegasnya.
Rektor Universitas Hindu Indonesia, Prof. I Made Damriyasa, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan edukasi tersebut di lingkungan kampus.
“Kehadiran OJK dan SRO sangat penting untuk membekali mahasiswa dengan pemahaman keuangan yang benar, sehingga mereka mampu mengambil keputusan finansial yang bijak dan terhindar dari investasi yang tidak bertanggung jawab,” ujar Made.
Program Tematik TPAKD 2025 di Bali telah menggulirkan 19 kegiatan edukasi sepanjang Januari hingga Oktober, mencakup 9 kabupaten/kota dan menjangkau 1.750 peserta dari unsur ASN, akademisi, dan masyarakat umum. Selain edukasi, juga diselenggarakan Bali Stock Trading Competition (B-STRAC) 2025, kompetisi trading saham melalui aplikasi IDX Mobile yang diikuti ASN anggota TPAKD dan Kelompok Studi Pasar Modal dari perguruan tinggi se-Bali.
Kegiatan di UNHI diikuti oleh mahasiswa dari 22 perguruan tinggi dan 3 SMK, serta menghadirkan narasumber dari OJK, Bursa Efek Indonesia (BEI), Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Pada kesempatan tersebut, OJK turut menyerahkan penghargaan kepada pemenang B-STRAC 2025 dan Galeri Investasi BEI Terbaik.
Melalui rangkaian kegiatan ini, OJK berharap kolaborasi yang semakin kuat dengan berbagai pemangku kepentingan mampu memperluas akses keuangan, meningkatkan literasi masyarakat, dan mendukung perkembangan pasar modal yang sehat, inklusif, serta berkelanjutan di Bali.





