Trending

DEIT Akan “Keroyok” Pengganggu Pengusaha

Ayo Kita Keroyok

DEIT (Dewan Ekonomi Indonesia Timur) menyatakan komitmen untuk melindungi anggotanya dari gangguan dengan cara “Ayo Kita Keroyok”.

MAKASSAR, BERANDANEWS.NET — Ketua Umum DEIT Pusat, Annar Salahuddin Sampetoding mengatakan, ‘keroyok’ akan jadi ciri atau karakter cara penyelesaian masalah anggotanya.

Annar menyampaikan komitmen tersebut saat melantik Pengurus DEIT Sulsel (2021-2026) di Baruga Pattingalloang, Rujab Gubernur Sulsel, Rabu (6/10/2021). H La Tunreng mendapat amanah menakhodai DEIT Sulsel.

“Bila ada salah satu dari pengusaha DEIT tertimpa masalah maka kita akan ‘keroyok’. Taglinenya ‘Ayo kita keroyok’. Ini menjadi salah satu cara penyelesaian permasalahan secara bersama-sama di lingkungan DEIT. Artinya DEIT akan memberikan perlindungan sesuai aturan hukum yang ada bila anggotanya bermasalah atau terzolimi. Sehingga pengusaha tidak merasa sendiri, tetapi secara bersama,” ujarnya.

Menurutnya, “keroyok” akan menjadi karakter cara penyelesaian permasalahan yang menimpa pengusaha anggotanya. Annar menyebut contoh, saat ini DEIT membantu “mengeroyok” kasus raibnya dana puluhan miliar Idris Mangga Barani di salah satu Bank.

Incar Aset BUMN

Tak hanya itu. Untuk membantu anggota berkembang cepat, saat ini pihaknya menjalin kerjasama BUMN. Kerja sama berupa pemanfaatan aset mati (aset tidak produktif) BUMN bagi anggota DEIT.

Terkait kerja BUMN, Annar mencontohkan, semua aset mati (tidak produktif) milik PT Berdikari (BUMN) di Indonesia Timur. Aset tidak produktif di 12 provinsi akan kembali menjadi aset produktif.

Direktur Utama PT Sulwood Utama itu, juga segera akan melakukan pembicaraan dengan Menteri BUMN, Erick Thohir. Dia akan melobi untuk memenfaatkan aset terbengkelai dari semua BUMN. Aset BUMN yang tidak produktif itu menjadi menghasilkan.

Menurutnya, upaya itu dilakukan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia Timur. Juga untuk mempercepat tumbuh kembang pengusaha di wilayah ini.

“Sebab, kita harus jujur bahwa masih banyak pengusaha di Indonesia timur tertinggal. Sangat jauh dari pengusaha di Pulau Jawa,” ungkap Annar.

Annar saat ini, juga menggelontorkan dana Rp100 miliar membangun Pasar Wisata Belanja. Luas lahan sekitar dua hektare milik PT Berdikari di Makassar. Pasar wisata belanja itu akan menampung dan memasarkan produk UMKM Sulsel.

Selain usaha itu, DEIT akan mendirikan holding company di 12 provinsi. Perusahaan bersama ini, akan mewadahi aktivitas besar dalam berbagai kerjasama yang menguntungkan anggotanya.

Potensi Lokal

Sementara itu, Ketua DEIT Sulsel, La Tunreng mengatakan, Pengusaha Sulsel harus berperan dari hulu sampai hilir. Peran itu masuk pada semua aktivitas potensi ekonomi. Termasuk aktivitas tambang yang saat ini marak.

“Pengusaha Sulsel harus menyadari bahwa masih banyak peluang. Pengusaha harus bisa mengembangkan dan meningkatkan perekonomian nasional melalui Indonesia Timur,” jelasnya.

Di lingkup lokal, organisasi ini siap mendukung program pemerintah agar Sulsel tetap menjadi pusat perdagangan kawasan timur Indonesia. Sekaligus sebagai kontributor utama dalam perkembangan perekonomian nasional.

Saat pelantikan, DEIT juga menandatangani kerjasama dengan beberapa perusahaan dan wadah organisasi lain. (rls/*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button