Jokowi Ingin RI Nikmati Hasil Smelter Freeport di Gresik
Hilirisasi Industri Nasional
Jokowi menginginkan Indonesia bisa menikmati hasil dari smelter freeport di Gresik Jawa Timur. Presiden tidak ingin negara lain yang menikmatinya.
JAKARTA, BERANDANEWS.NET — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta keuntungan bisnis dari hasil produksi fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) PT Freeport Indonesia (PTFI) sepenuhnya dinikmati Indonesia.
Ia tidak ingin negara lain yang menikmati nilai tambah dari bisnis hilirisasi tersebut. Misalnya Spanyol, Jepang, dan lainnya, hanya karena pengolahannya selama ini di luar negeri.
Kepala Negara menyampaikan itu, karena mendapat laporan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Airlangga menyampaikan hal itu, kepada Jokowi saat peresmian pembangunan smelter Freeport yang dengan peletakan batu pertama (groundbreaking) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik di Jawa Timur pada Selasa (12/10). Airlangga menyebut, selama ini, Indonesia tidak menikmati hasil hilirisasi, justru negara lain menikmati.
“Jangan sampai kita memiliki tambang, konsentrat, smelter-nya. Tetapi hilirisasinya ada di negara lain dan seperti yang tadi Pak Menteri sampaikan. Ada di Spanyol, ada di Jepang, nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka. Karena itu, sekali lagi, kita ingin nilai tambah itu ada di sini,” ujar Jokowi saat peresmian, Selasa (12/10).
Apalagi, sambungnya, Pemerintah Indonesia telah menggenggam kepemilikan saham Freeport mencapai 51 persen. Sehingga hasil bisnis mutlak ada di tanah air. Bahkan, nilai tambah itu kata Jokowi bisa mengalir ke masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja.
“Tadi Pak Menteri sampaikan, dalam masa konstruksi saja, akan ada 40 ribu tenaga kerja yang bisa bekerja. Artinya, yang terbuka lapangan kerja akan banyak sekali di Kabupaten Gresik dan Jawa Timur. Belum lagi nanti kalau sudah beroperasi,” ucapnya.
Wujud Hilirisasi Industri
Lebih lanjut, orang nomor satu di Indonesia itu, ingin hasil smelter Freeport dapat memajukan industri hilirisasi nasional. Apalagi, Indonesia punya potensi cadangan tambang dan mineral yang besar dari negara-negara lain di dunia.
“Indonesia masuk dalam tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Ini yang banyak kita tidak tahu,” ungkapnya.
Untuk itu, bahan baku dalam rangka mengembangkan industri hilirisasi sangat mungkin dilakukan Indonesia. Di sisi lain, hilirisasi memiliki potensi nilai ekonomi yang besar dan bisa meningkatkan perekonomian dalam negeri.
“Untuk apa? Agar komoditas lebih tinggi nilainya, tidak kirim mentahan, tidak kirim dalam bentuk raw material dan memberikan nilai tambah bagi negara. Artinya, akan memberi income yang lebih tinggi bagi negara, menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan. Ini gol yang penting bagi rakyat,” katanya.
Sebagai informasi, hari ini, Jokowi meresmikan pembangunan smelter Freeport di Gresik, Jawa Timur. Smelter ini akan mengolah 1,7 juta ton konsentrat dengan estimasi produksi mencapai 600 ribu ton .
“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, hari ini saya nyatakan groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di kawasan KEK Gresik, Provinsi Jawa Timur,” tutupnya. (nu-sp/*)