Pasca Covid 19 Ekonomi Sulsel Tumbuh Membaik
MAKASSAR,BERANDANEWS.NET – – Perwakilan Kementerian Keuangan Sulawesi Selatan mengadakan Pemaparan Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Regional Sulawesi Selatan periode kinerja hingga Juni 2023 di Lobby Menara Iqra Lantai 2, Jalan Sultan Alauddin, Universitas Muhammadiyah Makassar Business Center, Pada Rabu, 26 Juli 2023.
Kepala Kanwil DJPb Provinsi Sulsel, Supendi, mengatakan bahwa setelah pandemi berakhir, ekonomi regional Sulawesi Selatan mengalami pertumbuhan yang cukup baik.
Perkembangan ekonomi Regional Sulawesi Selatan: Kondisi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada Triwulan I 2023 mencapai 5,29%. Ini adalah hasil dari berakhirnya pandemi. Dia menyatakan bahwa pendapatan Sulsel hingga Semester I 2023 mencapai Rp7,47 Triliun, atau 49,7% dari target, dengan pertumbuhan sebesar 1,4% (yoy).
Sementara itu, Soebagio, Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Kanwil DJP Sulselbartra, menyatakan bahwa target pajak Sulawesi Selatan telah meningkat karena PPH, PPN, dan PPnBM telah mencapai target dan mengalami pertumbuhan yang signifikan.
Target penerimaan pajak Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2023 adalah Rp12,83 Triliun, dengan kinerja penerimaan pajak hingga 30 Juni 2023 mencapai Rp5,95 Triliun, atau 48,12%, dengan kontribusi terbesar dari PPh sebesar Rp2,12 Triliun.
Menurutnya, PPn dan PPnBM mengalami pertumbuhan yang cukup signifikan sebesar 33,9%, dengan realisasi sebesar Rp2,55 triliun dari target Rp5,81 triliun. Ini disebabkan oleh peningkatan pertumbuhan ekonomi, peningkatan harga komiditas, dan penyesuaian tarif PPnBM 11%.
Pada saat yang sama, Zaeni Rokhman, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbangsel, memberikan presentasi tentang peningkatan penerimaan bea dan cukai yang dipengaruhi oleh tarif CHT dan peningkatan ekspor.
Sampai dengan 30 Juni 2023, penerimaan Kepabeanan dan Cukai Sulawesi Selatan mencapai Rp163,60 miliar, atau 52,34% dari target penerimaan tahun 2023. Kebijakan penyesuaian tarif CHT, peningkatan produksi kakao ekspor, kontribusi Palm Kernel Shell, dan realisasi impor gula berkontribusi pada peningkatan penerimaan bea dan cukai, katanya.
Idham Khalik, seorang Akademisi Lokal dari Universitas Muhammadiyah Makassar, berharap pemerintah dapat memanfaatkan APBN/APBD dengan lebih baik di masa depan.
Saya berharap hasil kekayaan negara atau daerah yang dipisahkan perlu dioptimalkan, agar mewarnai penerimaan APBN/APBD selain pajak. Indikator ini sebenarnya ada dalam APBN/APBD, tetapi belum dioptimalkan sepenuhnya. Dia menyimpulkan, “Ini menjadi tanggung jawab Pemerintah untuk dapat memaksimalkan hal tersebut.”
Sebagai informasi, acara tersebut dihadiri oleh seluruh perwakilan eselon II dari Kementerian Keuangan, termasuk dari Kanwil DJPb Provinsi Sulsel: Supendi, Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan, Kanwil DJP Sulselbartra; Soebagio, Kepala Bidang Kepabeanan dan Cukai, Kanwil DJBC Sulbangsel; Zaeni Rokhman, Kepala Bidang Kepatuhan Internal, Hukum, dan Informasi, Kanwil DJKN Sulseltrabar Sudirman.(*/ar)