OJK Mulai Bangun Gedung Baru di Medan, Perkuat Layanan dan Ekosistem Keuangan Sumatera Utara

MEDAN, BERANDANEWS.NET – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) resmi memulai pembangunan Gedung Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara yang ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama oleh Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, di Medan, Jumat (7/11).
Dalam sambutannya, Mirza menjelaskan bahwa pembangunan gedung ini bukan sekadar penambahan infrastruktur, melainkan langkah strategis untuk menghadirkan layanan yang lebih dekat dan mudah dijangkau masyarakat.
“Pembangunan gedung ini bukan sekadar penambahan infrastruktur, tetapi juga meneguhkan komitmen OJK untuk hadir lebih dekat dengan masyarakat. Kami memaknainya sebagai pusat koordinasi, ruang kolaborasi lintas lembaga, dan wujud nyata penguatan peran OJK dalam mendukung ekosistem jasa keuangan yang sehat, inklusif, dan berkelanjutan,” ujar Mirza Adityaswara.
Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari penguatan peran OJK dalam pengaturan, pengawasan, serta pelindungan konsumen di sektor jasa keuangan. Kehadiran gedung baru tersebut sekaligus mendukung pelaksanaan tugas OJK di daerah, terutama setelah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK) yang memperluas mandat OJK.
Gedung Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara menjadi gedung ke-7 yang dibangun OJK setelah gedung di Solo, Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Maluku, dan Nusa Tenggara Barat. Gedung ini dirancang dengan prinsip governance, sustainability, dan efisiensi melalui penerapan konsep bangunan hijau yang hemat energi dan ramah lingkungan, selaras dengan agenda Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diusung pemerintah.
Selain memperkuat fungsi stabilitas sektor keuangan, gedung baru ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan literasi keuangan bagi masyarakat, termasuk upaya peningkatan pelindungan konsumen serta percepatan inklusi keuangan.
OJK juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Medan, DPRD Kota Medan, Bank Indonesia, LPS, TNI, Polri, Kejaksaan, industri jasa keuangan, dan seluruh pemangku kepentingan atas dukungan dalam proses pembangunan ini.
“Kami berharap sinergi, komunikasi, dan kolaborasi yang baik antara OJK dan seluruh pemangku kepentingan terus terjaga, guna menciptakan lingkungan usaha yang kondusif, inovatif, dan produktif di Sumatera Utara,” tambah Mirza.
Turut hadir dalam acara tersebut Wali Kota Medan, Rico Tri Putra Bayu Waas, bersama Forkopimda Kota Medan.
Rico menyambut baik pembangunan gedung baru OJK sebagai langkah strategis memperkuat ekosistem keuangan di daerah.
“Sebagai lembaga yang memiliki peran strategis dalam mengatur, mengawasi, dan melindungi sektor jasa keuangan, kehadiran Kantor OJK yang representatif di Provinsi Sumatera Utara tentu sangat dinantikan,” kata Rico.
Ia juga berharap gedung ini nantinya tidak hanya menjadi sarana kerja, tetapi pusat koordinasi, edukasi, dan sinergi dalam menjaga stabilitas sistem keuangan serta memperluas literasi dan inklusi keuangan masyarakat di Sumatera Utara.
Kinerja Sektor Jasa Keuangan Sumatera Utara
Provinsi Sumatera Utara menjadi kontributor terbesar terhadap PDRB Pulau Sumatera dengan kontribusi sebesar 23,6 persen dan pertumbuhan ekonomi mencapai 4,55 persen pada triwulan III 2025. Hal ini menegaskan perannya sebagai motor penggerak ekonomi di kawasan barat Indonesia.
Hingga September 2025, terdapat 107 entitas perbankan, 196 entitas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), dan 96 entitas pasar modal yang beroperasi di wilayah tersebut. Total penyaluran kredit perbankan mencapai Rp312 triliun, tumbuh 13,6 persen secara tahunan, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang terkendali di level 1,89 persen.
Penyaluran kredit ini didominasi oleh segmen korporasi sebesar Rp138,5 triliun (44,37 persen), diikuti segmen konsumsi Rp92,4 triliun (29,62 persen), dan segmen UMKM sebesar Rp81,2 triliun (26,02 persen). Dari sisi sektor usaha, sektor pengolahan menjadi penerima kredit terbesar (25,17 persen), disusul sektor pertanian (17,41 persen) dan perdagangan besar (15,33 persen). Data ini mencerminkan pentingnya pembiayaan perbankan dalam mendukung kegiatan produksi, ketahanan pangan, dan distribusi perdagangan di Sumatera Utara.
Sebagai pusat ekonomi dan perdagangan, Kota Medan menyumbang hampir 50 persen dari total kredit perbankan atau sekitar Rp150 triliun. Penyaluran ini dilakukan melalui 57 bank umum dan 16 BPR/BPRS. Selain itu, terdapat pula 2 entitas Dana Pensiun, 27 perusahaan pergadaian, dan 50 entitas PVML yang memperkuat aktivitas sektor keuangan di kota tersebut.
Pembangunan Gedung Kantor OJK Provinsi Sumatera Utara diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat stabilitas, inklusi, dan edukasi keuangan, sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.





