OJK Luncurkan Buku Saku Keuangan untuk PMI: Dorong Kemandirian Finansial Pahlawan Devisa

Google News Icon

JAKARTA, BERANDANEWS.NET – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan Buku Saku Literasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) bertema “PMI Cerdas Finansial, Menuju Indonesia Maju” sebagai upaya memperkuat literasi dan inklusi keuangan nasional. PMI menjadi salah satu segmen prioritas dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021–2025.

Peluncuran buku tersebut merupakan hasil kolaborasi OJK dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dan Bank Indonesia (BI). Buku ini disusun sebagai panduan praktis bagi PMI dan keluarganya untuk memahami cara mengelola keuangan secara bijak, aman, dan berkelanjutan.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, menyampaikan bahwa PMI merupakan pahlawan devisa yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Ia mengatakan, peluncuran buku dilakukan bertepatan dengan Hari Pahlawan sebagai bentuk apresiasi terhadap peran PMI dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga dan perekonomian baik di daerah asal maupun negara tempat bekerja.

Friderica menjelaskan bahwa potensi ekonomi PMI sangat signifikan. Berdasarkan data BP2MI dan BI, pada 2024 nilai remitansi PMI mencapai Rp251–263 triliun atau sekitar 1 persen dari PDB nasional. Jumlah tersebut dikirimkan oleh lebih dari 3,9 juta PMI, dengan rata-rata remitansi mencapai Rp64 juta per tahun atau Rp5,3 juta per bulan.

Menurut Friderica, besarnya remitansi menjadi peluang bagi industri jasa keuangan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan, termasuk pembekalan kepada calon PMI mengenai cara pengiriman uang hingga pengelolaan keuangan secara efektif. Ia menegaskan bahwa literasi keuangan yang baik akan meningkatkan kesejahteraan PMI dan keluarganya serta berkontribusi pada pembangunan ekonomi.

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia/Kepala BP2MI, Mukhtarudin, mengapresiasi sinergi antar lembaga dalam penerbitan buku saku tersebut. Ia menyatakan bahwa buku ini menjadi panduan bagi PMI agar lebih bijak dalam menggunakan keuangannya. Mukhtarudin juga mengingatkan PMI untuk menjaga data pribadi dan rekening guna mencegah penyalahgunaan identitas yang kerap menimbulkan kerugian.

Acara peluncuran turut dihadiri Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani, Kepala Departemen Survailans Sistem Pembayaran dan Pelindungan Konsumen BI Anton Daryono, serta perwakilan pelaku industri jasa keuangan dan PMI.

OJK, BP2MI, dan BI berkomitmen memperluas jangkauan edukasi keuangan ke berbagai daerah kantong PMI seperti Jawa Barat, NTB, Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, dan Bali. Edukasi tersebut akan diintegrasikan dengan kegiatan Orientasi Pra Pemberangkatan (OPP) untuk memastikan calon PMI memperoleh pemahaman literasi keuangan sejak dini.

OJK menegaskan bahwa pemberdayaan PMI tidak hanya berfokus pada aspek pelindungan, tetapi juga pada penguatan kemandirian finansial guna meningkatkan kesejahteraan di masa depan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button