OJK Beri Dua Penghargaan ke Pemkab Gowa
Dinilai Maksimal Kelola PAD dan Pendampingan UMKM Peternakan
OJK memberi dua penghargaan kepada Pemkab Gowa karena dinilai berhasil mengelola PAD dan maksimal melakukan pendampingan UMKM Peternakan.
TORAJA UTARA, BERANDANEWS.NET — OJK menilai Pemerintah Kabupaten Gowa berhasil mengelola Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui metode jasa aplikasi pembayaran atau Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Keberhasilan itu berbuah penghargaan. Sebagai Pemerintah Kabupaten Daerah Dengan Porsi Pendapatan Daerah Melalui QRIS Terbanyak Tahun 202 1dari OJK Sulampua. Pemberian penghargaan pada acara Highlands Festival dan Bulan Inklusi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tak hanya itu, Pemkab Gowa juga dinilai berhasil melalui pendamping kepada pelaku usaha mikro kecil dan menengah, khususnya yang bergerak pada sektor peternakan. Capaian tersebut mendapat penghargaan TPAKD Terbaik Dengan Program Pendampingan Kepada UMKM Sektor Peternakan Tahun 2021.
Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni menerima langsung dua penghargaan tersebut di Hotel Misiliana Toraja, Kabupaten Toraja Utara, Senin (4/10).
Wakil Bupati Gowa H. Abd. Rauf Malaganni mengaku sangat bangga dengan pencapaian Pemkab Gowa. Capaian itu tentu melalui kinerja maksimal para jajaran SKPD dan stakeholder terkait.
Misalnya, upaya Bapenda Kabupaten Gowa dengan mendorong transaksi digital melalui QRIS pada sejumlah rumah makan dan tempat perbelanjaan.
“Penghargaan ini tidak lepas dari peran seluruh jajaran SKPD dan stakeholder yang telah bersinergi meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Termasuk di era pendemi Covid-19, sehingga kita mampu meraih penghargaan ini,” ungkapnya.
Apalagi di tahun-tahun mendatang, Pemkab Gowa telah mengusung sejumlah upaya dalam mendorong pendapatan asli daerah. Begitupun pada upaya mendorong peningkatan sektor peternakan, Pemkab Gowa akan terus memaksimalkan, bahkan lebih meningkat.
Sementara, Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan RI Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan, untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata. Juga mengakselerasi roda perekonomian terutama di masa pandemi Covid-19. Semua akses keuangan masyarakat di harapkan dapat pulih.
“Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa tingkat akses keuangan secara nasional sudah mencapai 76 persen,” katanya.
Survey OJK
Ia menyebutkan, tingkat inklusi di Sulawesi Selatan pada 2019 berdasarkan survey OJK, lebih tinggi dibandingkan tingkat inklusi keuangan nasional yakni sebesar 87 persen. Hanya saja meski demikian tingkat inklusi keuangan tersebut masih belum merata.
“Akses keuangan di perkotaan tercatat 83,6 persen atau lebih tinggi dari rata-rata nasional. Tetapi masih butuh pertimbangan. Karena untuk wilayah pedesaan tingkat inklusi atau akses keuangannya belum mencapai 68 persen. Jadi ini perlu di dorong,” jelasnya.
Ia mengakui, peningkatan inklusi keuangan tidak dapat di lakukan hanya oleh OJK sendiri. Sehingga perlu langkah nyata secara bersama-sama. Serta terus bersinergi dan secara kolaboratif dari semua pihak untuk mencapai target inklusi keuangan.
Khusus Toraja Festival High 2021, mengangkat tema terkait sinergitas antar lini untuk membangkitkan pariwisata dari desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi bangsa. Tema ini sangat bermanfaat dalam kondisi saat ini.
“Olehnya itu OJK telah berkomitmen untuk mendorong pariwisata dan perluasan akses keuangan melalui Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD),” terang Tirta Segara. (hm/*)