Dua Startup Indonesia Rebut Penghargaan G20 Innovation League 2021
Dua startup digital asal Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai startup dengan inovasi unggulan. Kedua startup menerima penghargaan itu dalam Forum G20 Innovation League 2021 pada 9-10 Oktober 2021 di Sorrento, Italia.
JAKARTA, BERANDANEWS.NET — Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika mengapresiasi penyelenggaraan G20 Innovation League 2021.
Menurutnya acara itu bisa membangun dan memfasilitasi kerjasama antara pemerintah dan pelaku inovasi swasta dalam skala global.
“Presidensi G20 Italia menyelenggarakan acara spesial ini. Tujuannya untuk membangun dan menfasilitasi kerjasama antara pemerintah dan pelaku inovasi swasta (startup, venture capital, serta korporasi) dalam skala global. Kami ingin mengakui dan memberi apresiasi terhadap Presidensi G20 Italia,” ungkapnya dalam Forum Internasional G20 Innovation League 2021 secara virtual, Senin (10/10/2021).
Lebih dari seratus startup dan seratus Venture Capitals dari G20 dan negara-negara tamu bertemu secara fisik maupun daring di Sorento, Italia.
Dalam G20 Innovation League 2021, peserta saling berbagi pengalaman dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global di berbagai sektor. Seperti Cleantech, Artificial Intelegence, IoT and Wearables, Green and Smart, serta Mobility and Healthcare.
Setiap negara yang berpartisipasi menunjuk startup yang fokus menyediakan solusi. Dalam forum tersebut, startup perwakilan Indonesia bersaing dengan 100 startup dari 30 negara yang turut berpartisipasi.
Dua startup digital asal Indonesia Nalagenetics dan Ruangguru terpilih menjadi Top 10 Startup unggulan dalam forum itu. Nalagenetics terpilih sebagai juara satu dalam kategori Mobility and Healthcare.
Sementara Ruangguru merebut juara dua untuk kategori Artificial Intelegence.
“Nalagenetics, merebut penghargaan karena telah menciptakan platform khusus untuk menawarkan tes kesehatan yang akurat. Dan menawarkan solusi sesuai dengan kebutuhan dokter, pasien, dan laboratorium yang berbeda. Sementara, Ruangguru berbagi pengalaman dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence). Untuk menciptakan pengalaman belajar adaptif dan personal bagi pelajar di Indonesia,” jelas Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kementerian Kominfo, Bonie Pudjianto yang hadir secara langsung dalam G20 Innovation League 2021.
Direktur Bonnie mengungkapkan, kebanggaannya atas terpilihnya dua startup Indonesia itu di ajang G20 Innovation League 2021. Menurutnya, penghargaan untuk startup Indonesia di forum internasional menunjukkan semangat anak bangsa untuk mewujudkan inklusi dan kesetaraan digital. Serta berkontribusi untuk menyelesaikan masalah global, terutama di bidang AI dan healthcare, melalui inovasi teknologi.
“Selain itu, prestasi ini juga memberikan spirit positif bagi Indonesia yang akan menjadi Presidensi G20 Leader Summit 2022,” ujarnya.
Sebagai vocal point dari G20 Innovation League, Kementerian Kominfo menominasikan 5 venture capital yang berhak menjadi perwakilan Indonesia.
“Juga berkesempatan menominasikan startup. Dan membantu proses seleksi untuk menghasilkan 5 perwakilan startup Indonesia dari 5 sektor fokus G20 Innovation League,” papar Direktur Pemberdayaan Informatika Ditjen Aptika Kominfo.
Tahun ini, lebih dari seratus startup dan seratus Venture Capitals dari G20 dan negara-negara tamu (undangan) telah berkumpul. Mereka bertemu secara fisik maupun daring. Mereka saling berbagi pengalaman dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global di berbagai sektor. Seperti Cleantech, AI, IoT and Wearables, Green and Smart, serta Mobility and Healthcare.
G20 Innovation League 2021 merupakan bagian dari Presidensi G20 Italia. Ajang ini memfokuskan pada tantangan dan peluang dalam meningkatkan perdagangan internasional, investasi dan lapangan inovasi demi kesejahteraan manusia.
Pada tahun ini, peserta startup dari masing-masing negara dikategorisasikan ke dalam 5 tantangan global. Yaitu teknologi bersih (cleantech), kecerdasan rekayasa (artificial intelligence), IOT dan wearables. Serta, kota pintar, transportasi hijau dan pintar (smart city and smart mobility), dan layanan kesehatan (healthcare).
Sebanyak 100 startups dari 20 negara melakukan presentasi di hadapan panelis. Panelis kemudian menentukan Top 10 startups sebagai contoh institusi yang dapat mengambil peluang langsung dalam mengatasi tantangan global. Serta mendorong investasi dan perdagangan global.
Dalam acara yang berlangsung hibrida itu, hadir pula Menteri Luar Negeri dan Internasional Kerjasama Republik Italia, Luigi Di Maio. Menteri untuk Inovasi Teknologi dan Digital Transisi Republik Italia, Vittorio Colao. Wakil Menteri Luar Negeri Italia untuk Urusan Asing, Manlio Di Stefano. Duta Besar Indonesia untuk Republik Italia, HE Esti Andayani. Serta Presiden Badan Perdagangan Italia, Carlo Maria Ferro. (rls/*)