Andi Sudirman Lepas Ekspor Perikanan Langsung dari Bandara Sulhas ke Hongkong
Andi Sudirman melepas ekspor perikanan Sulawesi Selatan langsung ke Hongkong melalui Bandara Sultan Hasanuddin. Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi Pemerintah Pusat atas kebijakan itu.
MAKASSAR, BERANDANEWS.NET — Plt Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melepas ekspor langsung produk perikanan ke Hongkong. Ekspor melalui udara langsung dari Bandara Sultan Hasanuddin itu nilainya mencapai USD176 Ribu, Sabtu, 30 Oktober 2021.
Ekspor tersebut, berupa ikan segar dan ikan hidup. Volumenya 11 ton dengan nilai UU$ 176 ribu atau setara dengan nilai Rp2,5 miliar.Pengiriman dari Bandara Sultan Hasanuddin ke tiga tujuan di Hongkong.
Sebelumnya, pada 16 dan 23 Oktober lalu, Sulsel juga mengekspor komoditas perikanan, masing-masing 7,91 ton dan 7 ton.
Andi Sudirman Sulaiman mengapresiasi Pemerintah Pusat yang merespon permintaan Pemprov Sulsel agar mendapatkan izin untuk melakukan ekspor langsung.
Plt Gubernur juga mengapresiasi Garuda Indonesia, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Angkasa Pura, stakeholder pendukung ekspor berserta pelaku ekspor.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah merespon cepat permintaan kami. Beberapa bulan lalu kami dari Provinsi mengirim surat permohonan ke pemerintah pusat,” ungkapnya.
Menurutnya engiriman ini, akan meningkatkan daya saing eskpor produk perikanan Sulsel ke negara tujuan. Di samping itu, juga medukung kebijakan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di sektor kelautan dan perikanan. Serta menumbuhkembangkan ekonomi perikanan di Sulsel.
“Alhamdulillah ini menggeliatkan ekspor. Dengan adanya peningkatan ekspor, pastinya juga akan meningkatkan pertumbuhan perekonomian lebih cepat,” sebutnya.
Selain ke Hongkong, produk perikanan ini juga akan menyasar beberapa negara. Andi Sudirman mengaku, Pemprov masih menunggu izin ekspor langsung ke tiga negara lain. Yakni, di kawasan Timur Tengah dan Singapura. Untuk Singapura pengiriman perdana rencananya pada 8 November tahun ini.
Bukan komoditas perikanan, peluang ekspor produk pertanian seperti beras juga sangat potensial. Di mana Pemerintah Pusat telah memberi sinyal membuka ekspor besar ke berbagai negara. “Beras termasuk, karena Bapak Presiden juga sudah memberikan sinyal, jika mau ekspor tidak ada masalah. Karena sekarangkan kita suplai 27 provinsi lain. Kita ada buffe stock (cadangan), sehingga bisa kita bawa keluar. Tinggal, bagaimana pelaku usaha menjaga kualitas,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Provinsi Sulsel, Ashari Fakhsirie Radjamilo menyebutkan selama ini ekspor masih melalui Jakarta. Misalnya, pada periode Januari-September 2021, ekspor perikanan tujuan Hongkong melalui Bandara Sulhas masih transit di Jakarta.
Dia juga mengatakan, dominan ekspor, adalah komoditas perikananan. Ikan hidup seperti ikan kerapu, udang mantis dan kepiting bakau. Juga, ikan segar seperti kerapu, tenggiri, layur. Serta, ikan kering seperti teripang dan perut ikan.
“Nilainya sebesar 529 ton dengan nilai Rp20,3 miliar. Dengan adanya fasilitas ekspor direct flight Makassar tujuan Hongkong ini ke depan tidak ada lagi ekspor tujuan Hongkong yang indirect (tidak langsung) melalui wilayah lain. Sehingga penerbangan selanjutnya sudah dapat meningkatkan volume cargo baik sektor industri, perikanan, pertanian dan UMKM,” jelasnya.
Ekspor melalui udara ke Hongkong dengan jadwal 1 minggu setiap kali setiap hari Sabtu. Menggunakan Air Bus 330 Seri 300 berdaya angkut 30-40 ton.
Pada pelepasan ekspor, Plt Gubernur menyerahkan Sertifikat Kesehatan Ikan kepada para eksportir. Di antaranya, CV. Yugha Abadi Jaya, CV. Aquamarindo Pratama, CV. Marine Jaya, CV. Karya Sejahtera, PT. Indojaya Marina, CV. Makassar Bahari Lestari, CV. Safwa Bahari, CV. Budu Jaya, CV. Rezki Abadi. (hm/*)