Manisnya Nanas dari Barru: Dari Bantuan Bibit Jadi Komoditas Ekspor

BARRU, NEWSURBAN.ID — Di tengah hamparan bukit hijau dan udara segar Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru, terbentang Desa Jangang-Jangang. Desa ini mungkin tampak sederhana dari luar, namun di balik kesunyiannya tersimpan potensi besar: buah nanas yang kini mulai dikenal hingga ke mancanegara.
Beberapa tahun lalu, masyarakat di Desa Jangang-Jangang masih bergantung pada lahan sawah dan kebun campuran. Namun sejak tahun 2024, pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan menyalurkan bantuan benih nanas bagi petani desa ini. Sejak saat itu, roda ekonomi masyarakat mulai bergerak lebih cepat.
“Alhamdulillah, kini hasilnya sudah bisa kami nikmati. Buahnya manis, lembut, dan airnya banyak. Pedagang dari Barru, Parepare, Pangkep, hingga Makassar datang langsung membeli ke desa kami,” ujar Rahman, Kepala Desa Jangang-Jangang, Senin (27/10/2025).
Kini, lahan nanas di desa tersebut mencapai sekitar 100 hingga 200 hektare yang dikelola lebih dari seratus petani lokal. Mereka menanam dan merawat tanaman nanas dengan cara tradisional, mengandalkan kesuburan tanah dan curah hujan alami dari perbukitan Pujananting.
Hasilnya, nanas dari desa ini dikenal manis dan beraroma khas — berbeda dari nanas kebanyakan.
Keberhasilan itu pun mulai menarik perhatian dunia luar. Pengusaha dari Oman dan Irak dikabarkan akan berkunjung ke Jangang-Jangang pada November 2025 untuk meninjau langsung potensi ekspor buah nanas. “Kami siap, dan Insyaallah ini menjadi awal ekspor pertama nanas dari desa kami,” ucap Rahman optimis.
Terkait isu bibit bantuan yang disebut banyak mati, Rahman menegaskan bahwa hal tersebut telah diantisipasi sejak awal.
“Dari total 300 ribu bibit yang disalurkan, kami juga menerima tambahan 1.500 bibit cadangan. Jadi kalau ada yang mati, langsung diganti. Alhamdulillah, kini semuanya tumbuh subur dan menghasilkan buah,” jelasnya.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sendiri terus berkomitmen untuk mendorong pengembangan komoditas hortikultura. Desa Jangang-Jangang menjadi bukti bahwa bantuan bibit yang tepat, pengelolaan yang baik, dan kerja keras petani dapat melahirkan produk unggulan baru dari daerah.
Kini, di setiap kebun yang hijau di Pujananting, nanas-nanas ranum siap dipanen. Tak hanya menjadi sumber pendapatan, tapi juga menjadi simbol kebangkitan ekonomi desa berbasis pertanian di Kabupaten Barru.







