Operasi PEKAT LIPU 2022, Kapolda Sulsel: 388 Kasus Terungkap, Terbanyak Miras Disusul Penganiayaan
MAKASSAR, BERANDANEWS.NET- Operasi Pelat LIPU 2022 di wilayah Polda Sulsel, selama 20 hari terungkap 388 kasus. Kasus terbanyak adalah penjualan miras tanpa izin sebanyak 113 kasus. Kemudian, kasus penganiayaan ringan maupun berat sebanyak 51 kasus. Kasus judi sebanyak 49 kasus, sajam yang meliputi masalah busur badik dan parang sebanyak 47 kasus. Dan kasus premanisme sebanyak 43 kasus, serta asusila 37 kasus.
Hal itu, disampaikan Kapolda Sulsel Irjen Pol. Nana Sudjana, di dampingi Wakapolda Sulsel Brigjen Pol. CH Patoppoi, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol. Komang Suartana, dan Pejabat Utama Polda Sulsel dalam konferensi pers di Mapolda Sulsel, Rabu (30/11/22).
Nana Sudjana menjelaskan operasi Pekat Lipu 2022 adalah operasi kewilayahan dalam rangka cipta kondisi. “Beberapa waktu kedepan kita akan melaksanakan operasi lilin 2022/2023 terkait dengan pengamanan Natal dan Tahun Baru,” kata Kapolda.
“Untuk operasi Pekat Lipu 2022 waktu pelaksanaan selama 20 (8-28 November). Sasaran operasi atau target operasi adalah penyakit masyarakat. Seperti judi, sajam, premanisme, miras, asusila dan kejahatan lain yang meresahkan masyarakat,” tambahnya.
Menurutnya, hasil pengungkapan operasi Pekat Lipu 2022 naik dari 2021. “Target operasi tahun 2021 yaitu 66 dan di tahun 2022 naik 90 orang. Kemudian non target operasi ada 343 pada 2021 dan 2022 ada 452 jadi. Untuk 2021 target operasi sebanyak 409 dan di tahun 2022 ada 542 orang jadi ada peningkatan sebesar 133 orang atau 32,5%,” sebutnya.
Selama 20 hari operasi, lanjut dia, baik di tingkat Polda maupun Polres, 6 kasus terbanyak. Paling banyak, penjualan miras tanpa izin sebanyak 113 kasus, penganiayaan ringan maupun berat sebanyak 51 kasus. Kasus judi sebanyak 49 kasus, sajam yang meliputi masalah busur badik dan parang sebanyak 47 kasus. Lalu, premanisme sebanyak 43 kasus, asusila sebanyak 37 kasus.
“Kami sampaikan bahwa operasi Pekat Lipu 2022 ini sebagai langkah Polri dalam upaya untuk menekan angka kejahatan di daerah Sulawesi Selatan,” ucap Kapolda Nana Sudjana.
Ia mengatakan operasi ini sudah berjalan optimal. Hasilnya, sudah memenuhi target Polri. “Tetapi tidak akan berhenti di sini. Kedepannya akan terus kita tingkatkan. Juga mengedepankan upaya pencegahan serta mengandeng instansi lainnya dan tokoh masyarakat,” pungkasnya. (tim)